• Bersama dua
orang temannya, Lois Hoffman, seorang profesor psikologi di Michigan
University, menulis sebuah buku dengan judul "Developmental Psychology
Today". Berdasarkan beberapa penelitian mutakhir, Hoffman dan
kawan-kawan menulis satu bahasan khusus tentang menikah pada usia dewasa
muda (young adulthood) yakni dari usia 18 tahun sampai sekitar 24
tahun.
Ada hal yang
Ada hal yang
menarik
dalam buku ini. Hoffman menngungkapkan, bahwa angka statistik di Amerika
menunjukan 34,6% perempuan usia 20-24 dan 21,4% laki-laki usia yang
sama melakukan pernikahan, sementara mereka masih menempuh studi di
perguruan tinggi. Salah satu hal yang mempengaruhi keputusan mereka
untuk menikah bukan kumpul kebo, melainkan komitmen. Selain komitmen,
faktor lain sangat berpengaruh terhadap keputusan untuk menikah pada
usia muda adalah tanggung jawab.
• Pakar Psikologi, Diane E. Papalia dan Slly Wendkos Olds dalam buku Human Development (1995), mengemukakan bahwa usia terbaik untuk menikah bagi perempuan adalah 19-25 tahun, sedangkan bagi laki-laki usia 20-25 tahun seharusnya sudah menikah. Ini adalah usia terbaik untuk menikah. Baik untuk memulai kehidupan rumah tangga maupun untuk menjadi pengasuh anak pertama (the first time parenting).
• Yang lebih mengejutkan adalah temuan Campbell dan kawan-kawannya, bahwa yang paling bahagia diantara pasangan nikah, adalah pasangan nikah usia 20-an.
Masih mau nunda-nunda nikah? :)
• Pakar Psikologi, Diane E. Papalia dan Slly Wendkos Olds dalam buku Human Development (1995), mengemukakan bahwa usia terbaik untuk menikah bagi perempuan adalah 19-25 tahun, sedangkan bagi laki-laki usia 20-25 tahun seharusnya sudah menikah. Ini adalah usia terbaik untuk menikah. Baik untuk memulai kehidupan rumah tangga maupun untuk menjadi pengasuh anak pertama (the first time parenting).
• Yang lebih mengejutkan adalah temuan Campbell dan kawan-kawannya, bahwa yang paling bahagia diantara pasangan nikah, adalah pasangan nikah usia 20-an.
Masih mau nunda-nunda nikah? :)
diambil dari facebook YaAllahSiapaJodohku