"Aku minta maaf, aku yang salah"

Enam kata yang paling susah diucapkan. Jangankan sama orang yang kita ngga kenal sama sekali, sama orang yang paling intimpun kata-kata ini sulit diucapkan.

Minta maaf itu memang kata-kata yang paling kontroversial.
Di bidang pemerintahan dan bisnis, untuk minta maaf saja perlu protokoler luar biasa panjangnya dan perlu disensor dulu dan dipikirkan berulang kali, diperdebatkan secara internal sebelum akhirnya kata "MAAF" diucapkan. Itupun distrukturi sedemikian rupa supaya tidak merugikan diri sendiri.
Alasannya, kata tersebut artinya pengakuan kesalahan. Pengakuan kesalahan artinya Pemerintah atau Perusahaan telah melakukan peraturan atau tindakan yang salah dan merugikan pada pihak lain. Dus, permintaan maaf itu cenderung membuka celah untuk pihak yang dirugikan datang dan minta ganti rugi (biasanya finansial) kepada pihak yang dianggap merugikan.

Makanya ada negara yang sedang mempertimbangkan hukum yang memperbolehkan pemerintah minta maaf tanpa harus menyatakan kalau pemerintah telah berbuat salah. Demikian juga kalimat permintaan maaf dibuat sedemikian rupa supaya tidak menggambarkan kalau tindakan kitalah yang merugikan orang tersebut. "Kami atas nama perusahaan/pemerintah XYZ minta maaf karena kerugian yang Anda derita akibat salah mengertinya Anda akan kebijaksanaan perusahaan kami". "Kami minta maaf karena Anda salah mendengar". "Kami minta maaf karena Anda menderita kerugian". Teman gua baru kemarin ini selesai berargumen berjam-jam dengan perusahaan telepon karena mereka menagih harga yang tidak sesuai dengan harga perjanjian. Perusahaannya minta maaf, tapi tidak merasa bersalah dan tidak merasa perlu mengkompensasi dengan mengganti rugi kesalahannya.

Saking sulitnya kata "minta maaf" tersebut, Jangankan orang dewasa, anak kecil yang polos saja bisa kesulitan minta maaf. Sampai harus dipaksa-paksa oleh orang-tuanya untuk minta maaf. Jangan-jangan orang tuanya juga punya kesulitan minta maaf pada anaknya sendiri ?

"Aku minta maaf, aku yang salah"

Minta maaf itu penting sekali dalam membina hubungan. Minta maaf itu punya kuasa besar untuk merestorasi hubungan yang retak karena salah satu pihak berbuat kesalahan. Banyak yang berpikir asal yang satu sudah tidak sedih lagi, tidak perlu minta maaf. Padahal waktu tidak menyembuhkan luka, waktu cuma membuat luka yang tetap ada tidak kelihatan, yang siap untuk mengancam lagi kalau pas dikorek-korek.

Umumnya yang mengalami kesulitan minta maaf itu lelaki, walaupun banyak juga wanita yang punya kesulitan yang sama. Mungkin karena ego dan dibesarkan orang tua untuk berdiri sendiri dan memperjuangkan diri sendiri, banyak lelaki yang menjadi keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya pada orang2 yang dikasihinya. Didalam hatinya mungkin dia tahu dia telah berbuat kesalahan, tapi demi menjaga ego pribadinya, dia menolak untuk memberikan pengakuan kesalahan tersebut. Banyak orang yang dengan sengaja akan memberikan ribuan alasan ribuan jawaban akan mengapa ia tidak perlu meminta maaf, sekalipun dia tahu kalau dialah yang menyebabkan kerugian tersebut.
Ayah punya banyak alasan, Ibu punya banyak alasan, Anak punya alasan, pacar punya alasan, Guru punya banyak alasan, Presiden punya banyak alasan, Direktur punya banyak alasan. Semua orang punya banyak alasan mengapa mereka tidak perlu meminta maaf. Kalaupun mereka perlu meminta maaf, mereka punya lebih banyak alasan lagi kenapa mereka tidak bersalah walaupun dengan mulut mereka meminta maaf.

"Aku minta maaf, aku yang salah".

Kita percaya ada kuasa besar dalam pengampunan, karena Tuhan sendiri mengampuni dosa. Tapi juga ada kuasa kerendahan hati yang besar dalam minta pengampunan. Karena Tuhan sendiri selalu menghendaki supaya kita merendahkan diri dan memintakan pengampunan atas dosa-dosa yang sudah dilakukan. Tuhan bekerja dengan luar biasa ketika kita menengkukan leher dan minta ampun pada mereka yang telah kita salahi.

Kehidupan keluarga itu tidak selalu mulus. Antara suami istri, orang tua dan anak, anak dengan saudaranya, antara pacar, tunangan, mertua, menantu, ipar. Satu hal yang kita mesti sadar. Kita semua ini orang berdosa. Orang yang sangat rentan akan perbuatan-perbuatan salah, secara sadar ataupun tidak sadar.
Seringkali kesalahan yang kita lakukan itu justru kita lakukan dengan sadar akan apa yang kita lakukan tapi dengan tidak sadar akan implikasinya pada orang lain.
Ada banyak hal yang lebih penting dari pribadi kita sendiri termasuk ikatan pernikahan, ikatan keluarga, ikatan persahabatan, dan banyak ikatan-ikatan hubungan lainnya. Minta maaf dan mengakui kesalahan adalah pengakuan lengkap kalau kita menyadari bahwa ikatan tersebut lebih penting daripada alasan-alasan benarnya tindakan kita. Ada hari Thanksgiving, tapi tidak ada hari Minta Maaf. Mungkin kita mesti meniru sepupu kita yang minimal setahun sekali diharuskan minta maaf lahir dan batin.

Coba sesekali jangan merasa perlu untuk melontarkan alasan-alasan kenapa tidak perlu meminta maaf, ataupun alasan-alasan kenapa tidak perlu mengakui kesalahan. Cukup datang ke orang yang kamu cintai dan sakiti dan bilang "Aku minta maaf, aku yang salah". Mungkin ada sesuatu dari masa lalu yang belum terselesaikan, datangi dan bilang "Aku minta maaf, aku yang salah"
Watch the power of forgiveness and reconciliation at work.

"Aku minta maaf Pap, aku yang salah"
"Aku minta maaf Mam, aku yang salah"
"Aku minta maaf Hon, aku yang salah"
"Aku minta maaf Bro, aku yang salah"
"Aku minta maaf Sis, aku yang salah"
"Aku minta maaf Sobat, aku yang salah"
"Aku minta maaf Nak, aku yang salah"